
Bertengkar dengan sehat juga dapat membantu Anda dan pasangan untuk mencari solusi terbaik.
Konflik terbagi dalam tiga tahap, yaitu pra-konflik, puncak konflik, dan pasca-konflik. Munculnya perbedaan pendapat dari kedua belah pihak menandai masa pra-konflik. Di saat inilah emosi mulai timbul dan kedua pihak mulai merasa tidak nyaman.
Memasuki masa puncak konflik, emosi semakin meningkat dan ditandai dengan perdebatan. Sedangkan pasca-konflik diwujudkan dalam bentuk efek pertengkaran.
Agar konflik asmara tidak meluas, perhatikan beberapa kiat berikut.
1. Sadari tanda-tanda konflikEmosi yg mulai muncul atau nada bicara tinggi merupakan salah satu tanda pra-konflik. Sebelum terjebak dalam konflik yang memuncak, sadari bahwa pasangan atau Anda sendiri tengah diliputi emosi. Segera diskusikan bersama pasangan apa yang tengah menjadi masalah. Pilih waktu dan tempat yang tepat, jangan ditunda sebelum konflik memanas.
2. Sampaikan keluhan dengan tenangDiskusikan permasalahan dan sampaikan unek-unek Anda dengan kepala dingin, no drama! Jika masalah timbul karena Anda curiga pasangan berbuat macam-macam, kumpulkan fakta yang akurat dan pikirkan matang-matang, apakah kecurigaan Anda benar adanya atau sekedar ketakutan berlebih.
3. "Kita" bukan "Aku"Bicaralah dari sudut pandang "kita", dari sisi Anda dan pasangan. Melihat masalah hanya dari perspektif Anda saja dapat masalah berlarut-larut karena melibatkan ego.
4. Jadilah pendengar yang baikTak hanya menyampaikan unek-unek, Anda juga harus mendengarkan keluhan pasangan sebaik mungkin. Dengan begini, Anda dapat mengetahui apa yang si dia pikirkan dan rasakan mengenai persoalan ini.
5. Hindari gangguanMatikan ponsel, televisi, atau apapun yang dapat mengganggu Anda dan pasangan selama berdiskusi. Mengalihkan perhatian hanya akan memperkeruh masalah karena menunjukkan sikap acuh tak acuh.
6. Tidak mudah ucapkan kata pisahSekali Anda mengucapkan kata pisah, kata ini akan kembali muncul setiap kali Anda dan pasangan bertengkar. Kalau dia benar-benar meninggalkan Anda, nanti Anda menyesal, lho.
sumber
No comments:
Post a Comment
Berikan Kritik dan Saran Anda